Bolehkah Kita Berpacaran?

10:40:00 AM



Pacaran adalah suatu gaya hidup yang sudah sangat melekat bagi kaum muda mudi zaman sekarang, dan bukan menjadi hal yang tabu lagi untuk mengumbar kemesraan di depan publik, mulai dengan jalan bergandengan tangan hingga meposting foto di media sosial masing-masing  dengan membanggakan pasangan masing-masing.

Disini saya tekankan bahwa saya tidak bermaksud mengajarkan ajaran gereja saya, karena saya (penulis) pun tidak pernah diajarkan perihal pacaran dari gereja saya, dan saya tidak mewakilkan pengajaran gereja manapun, sekarang kita lihat bagaimana Firman Tuhan berbicara.

Bukan kah Firman Tuhan berkata jika kita memandang perempuan dan mengingininya maka kita sudah berzinah?

"Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya sudah berzinah dengan dia dalam hatinya" Matius 5:28

Kebanyakan remaja zaman sekarang berpacaran sudah seperti menikah, sudah merasa memiliki pasangan kita seutuhnya, padahal kita adalah milikNya bukan milik siapapun. Banyak juga remaja sekarang yang "cinta mati" dengan pasangannya padahal cinta kita kepada Yesus haruslah lebih besar dari cinta kita kepada siapapun termasuk pasangan kita.

Bukankah kita diciptakan berpasang-pasangan? lalu kenapa banyak orang saat ini sampai "stres" memikirkan kenapa jodohnya tidak datang juga. Itu karena dia tidak percaya bahwa Tuhan telah menyiapkan yang seseorang yang pantas bagi dirinya. Atau bahkan mereka takut karena tidak akan memiliki pasangan hidup.

Lalu seperti apakah pasangan kita yang disiapkan Tuhan bagi kita? Firman Tuhan pun sudah menjawabnya dengan tegas

"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimana terang dapat bersatu dengan gelap?" 2 Korintus 6:14

Nah dari Firman Tuhan diatas dapat disimpulkan bahwa pasangan yang disiapkan Tuhan bagi kita adalah orang yang seimbang alias dia juga orang percaya.

Lalu kapan sebenarnya kita boleh berpacaran? Kalau saya pribadi ketika sudah mendapat penjelasan saya baru mengerti kapan kita boleh berpacaran, penjelasannya kira-kira seperti ini, tidakkah kita malu menjadi "piala bergilir" yang hanya menjadi "pemenang" sesaat saja, lalu bagaimana sikap kita saat kita bertemu "mantan" pacar kita saat kita sama-sama suatu saat nanti bertemu di sorga, bertemu dengan orang yang kita pacari saat didunia padahal dia bukan tulang rusuk kita.

Lalu bagaimana kita bisa mengetahui kalau pasangan kita adalah tulang rusuk kita atau bukan...? mungkin di sebagian gereja kita memiliki bapa atau ibu rohani, kepada merekalah kita bertanya apakah pasangan kita adalah tulang rusuk kita atau bukan, lebih baik bertanya saat belum berpacaran karena tidak akan menimbulkan "zinah" itu.

Kenapa harus bertanya kepada bapa/ibu rohani kita? karena merekalah penghubung antara kita dengan Tuhan, jika kita sendiri yang bertanya kepada Tuhan pasangan kita adalah benar jodoh kita atau bukan maka akan ada banyak godaan dari "hati" kita untuk mengiyakan padahal itu belum tentu jawaban dari Tuhan. Untuk itu kita perlu pembimbing rohani kita, karena mereka punya hati yang "pure" untuk bertanya kepada Tuhan.

Jadi kesimpulannya adalah kita boleh berpacaran ASAL kita sudah tau bahwa pacar kita itu benar adalah tulang rusuk atau jodoh kita, dan sebaiknya kita berpacaran saat memang sudah siap untuk menikah.



Previous
Next Post »

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments

Berkomentarlah yang baik dan sopan, bagi komentar yang SPAM dan mengandung unsur SARA akan saya hapus. Terima kasih