Belajar Mengenal Jalan Allah Dalam Hidup Kita

8:43:00 PM
Gambar terkait

Kebanyakan kita menilai diri kita sudah berjalan di jalan Allah bedasarkan apa yang kita lihat dengan mata. Hal ini menimbulkan sebuah pendapat, bahwa kalau kita berjalan dalam kehendak Allah maka apa yang kita lakukan akan berjalan dengan lancar, tetapi kenyataannya kita malah mengalami banyak cobaan, badai hidup, bahkan sampai mengalamai luka hati, dan dalam pemikiran kita berasumsi bahwa kita sedang menyimpang dari jalanNya, benar tidak?

Rasul Paulus mengajarkan kita bahwa pemikiran diatas tidaklah selamanya benar dalam arti tidak semua akan berjalan dengan lancar ketika kita mengikuti kehendak Allah dalam hidup kita. Adakalanya kita mengalami banyak cobaan, badai hidup walaupun kita sedang berjalan di jalanNya Tuhan

“sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang. “ 1 Korintus 16:9

Dan itulah yang terjadi pada kunjungan misi kedua Rasul Paulus yang menunjukkan bagaimana Allah menutup satu pintu baginya dan membuka pintu yang lain sebagai jalan yang ingin Ia tunjukkan kepada Rasul Paulus. (Lihat di Kisah Rasul 16:6-10)

Dalam kitab tersebut diceritakan bahwa setelah Lidia, si penjual kain ungu dan seluruh anggota keluarganya menerima Injil keselamatan, kesempatan baru tersebut sepertinya memberikan banyak harapan bagi kedua rasul tersebut. Namun ternyata, tidak berapa lama kemudian, Paulus dan Silas dilucuti pakaiannya dan berkali-kali didera serta dijebloskan ke dalam penjara di Filipi

Sebagian dari kita pasti tidak pernah berpikir bahwa cobaan, badai hidup, penderitaan, dan segala sesuatu yang tidak enak yang kita alami termasuk dalam kehendak Allah atas hidup kita, tetapi itulah yang Alkitab ajarkan kepada kita

Tuhan menggunakan banyak keadaan tidak enak bagi kita untuk menguji iman kita dan membentuknya untuk lebih kuat sama seperti batu karang yang diterjang ombak tetapi tetap kokoh. Ini berarti jika mengalami masa sukar atau keadaan tidak enak dalam hidup, Tuhan sebenarnya sedang mengajari kita untuk berserah dan bersandar padaNya bukan kepada siapapun atau apapun yang ada di dunia.

“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.“ Roma 5:3-4

“yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. “ 2 Korintus 1:4

Allah juga menggunakan penderitaan untuk menjangkau jiwa lain mendekat kepada Kristus. Sipir penjara dalam kidah Paulus dan Silas di atas, tentunya tidak akan siap untuk menerima Injil kebenaran kalau Paulus dan Silas tidak memuji-muji Tuhan di dalam penjara sebagai respon dari tindakannya yang tidak adil kepada mereka.

Ketika terbuka pintu penderitaan untuk kita alami dalam hidup kita, inilah kesempatan bagi mereka yang tidak percaya untuk menyaksikan karya Allah dalam hidup kita. Jadi, jika hal itu terjadi atau bahkan sedang Anda dan saya alami sekarang, jangan lari, marilah kita menanggapi masa sukar kita dengan cara yang benar sehingga jiwa-jiwa bisa melihat karya besar Allah dalam hidup kita dan mendekatkan mereka kepada satu-satunya Juruselamat Dunia, Yesus Kristus Tuhan.

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13
Latest
Previous
Next Post »

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments

Berkomentarlah yang baik dan sopan, bagi komentar yang SPAM dan mengandung unsur SARA akan saya hapus. Terima kasih