Anda Ingin Disembuhkan?

3:51:00 PM

"Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” (Yohanes 5:1-16)

Kalau kita berbicara tentang kesembuhan, pasti di benak kita kesembuhan hanya untuk orang yang sakit, padahal kesembuhan yang dimaksud Tuhan bukan hanya untuk orang yang sakit secara jasmani saja, tetapi bagi yang menderita dalam bentuk apapun. Apakah anda sedang mengalami sakit hati? Sedang merasa stres? Perpecahan keluarga? Trauma? Tidak mempunyai harapan akan masa depan? Semua itu bisa Dia sembuhkan.

Dalam bacaan firman diatas saja Tuhan sudah membuktikan bahwa ia sanggup menyembuhkan seorang yang lumpuh selama 38 tahun. Orang yang lumpuh tersebut pasti sudah pasrah menerima nasibnya dan tak mampu melakukan apapun. Satu hal yang orang lumpuh tersebut yakini bahwa ia tidak akan sembuh karena tidak ada yang mau mengangkat dirinya ke kolam.
“Jawab orang sakit itu kepada-Nya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang” (Yohanes 5:7a)
Satu kesalahan dari orang lumpuh tersebut, ia hanya mengharapkan belas kasihan atas penderitaannya, dan itu membuat dia merasakan ketidakmampuan dari dirinya sendiri.

Jika dilihat dari kisah tersebut bukankah terkadang kita sama seperti orang lumpuh tersebut? Ketika kita sakit, kita berharap dokter dapat menyembukan penyakit kita, dokter dapat memberikan pengobatan terbaik untuk kita. Bukankah ini adalah hal yang salah? Bukankah seharusnya kita hanya berharap kepada Tuhan? Memang dokter dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan, tetapi kita tetap salah jika berharap pada dokter yang menyembuhkan kita.

Tidak hanya saat jasmani kita sakit terkadang kita salah berharap, contohnya lagi mungkin saat hati kita sedang terluka, kebanyakan kita pasti mencari orang yang dapat dipercaya untuk berbagi kisah atau orang yang bisa diajak curhat dengan harapan ia bisa menguatkan kita, bisa menopang kita, bisa menghibur kita. Ini juga adalah hal yang salah, bukankah Tuhan sudah mengutus Roh Kudus sebagai penghibur kita? Seharusnya Tuhan lah yang kita cari untuk menceritakan segala rasa yang kita rasakan. Saya yakin seberapa besar usaha anda mencari orang untuk menghibur anda pasti tidak akan ketemu, kalau pun ketemu pasti itu hanya sementara, ia tidak dapat memberi kelegaan pada anda, dan pasti tidak lama kemudian anda akan merasakan sakit itu kembali.
“Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN.” (2 Tawarikh 20:30a)
Apa dalam ayat diatas berarti Yosafat belum mengenal Tuhan? Tidak, Yosafat sudah mengenal Tuhan dan ia membutuhkan pertolonganNya. Ia tahu tidak mungkin ia mencari pertolongan dari orang lain karena dia tahu bahwa Tuhan lah yang sanggup menolongnya, keluarganya, kerajaannya, bahkan sampai rakyatnya bukan orang lain melainkan hanya Tuhan.

Tuhan sudah menawarkan kesembuhan kepada anda atas semua penderitaan yang anda alami. Tuhan ingin anda terbebas dan terlepas dari semua penderitaan itu. Jangan pernah berpikir bahwa mustahil anda bisa disembuhkan, anda tidak dapat dipulihkan. Jangan pernah katakan penyakit Anda tidak dapat di sembuhkan dan masalah keluarga Anda sudah hancur tidak mungkin Tuhan bisa menyembuhkan. Jangan pernah katakan luka hati ini sudah berkarat dan Tuhan tidak akan mau menyembuhkan.

Perhatikan lebih detail penderitaan orang lumpuh dari bacaan paling atas tadi, dia sudah menderita selama 38 tahun, tetapi ketika ia berjumpa dengan Yesus, ia mendapat mukjizat yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Sama seperti orang lumpuh tersebut, anda hanya perlu mencari wajah Tuhan maka apa yang tidak pernah anda pikirkan sebelumnya akan terjadi dalam hidup anda.
“TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” (Bilangan 6:25-26)
Ketika kasih karunia Allah tercurah dalam hidup kita, maka kasih karunia itu memberi hidup dan membuat kita kuat. Oleh sebab itu carilah Tuhan dan percaya saja padaNya, maka tidak ada yang mustahil buat Tuhan untuk memberi kesembuhan dan melakukan semuanya hanya bagi Anda!
Previous
Next Post »

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments

Berkomentarlah yang baik dan sopan, bagi komentar yang SPAM dan mengandung unsur SARA akan saya hapus. Terima kasih