Mengapa Kita Harus Mengampuni?

6:44:00 PM


Pasti kita pernah merasa jengkel, kesal, marah terhadap seseorang, baik itu teman, keluarga, bahkan mungkin orang tua kita sendiri. Terkadang perasaan itu terasa terlalu sakit sehingga kita enggan untuk mengampuni orang tersebut, atau bahkan kita sampai mempunyai dendam dan akar pahit kepada orang tersebut. Lalu bagaimana Firman Tuhan menjelaskan tentang hal ini? Simak ayat dibawah ini.
“Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Markus 11:26)
Dari Firman diatas kita diberi perintah untuk mengampuni orang yang sudah menyakiti hati kita, sesakit apapun rasanya tetap kita harus mengampuni orang itu, yakinlah bahwa terkadang kita juga menyakiti hati Allah secara sadar maupun tidak sadar tapi Dia mengampuni anda, lalu kenapa anda tidak mau mengampuni sesama? Berikut penjelasan Mengapa Kita Harus Mengampuni?


  1. Karena Tuhan Sudah Mengampuni Anda 
Saya akan sedikit memberikan gambaran tentang ini dengan Firman Tuhan di dalam kitab Matius 18 tentang perumpamaan seorang raja yang mengampuni hambanya
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.” (Matius 18:27)
Perumpamaan diatas adalah perumpaan seorang raja yaitu Tuhan dan hamba yaitu kita, dalam perumpaan tersebut sang raja karena belas kasihan maka ia membebaskan hambanya dan menghapus hutang hambanya, begitu pun juga Tuhanm karena belas kasihanNya terhadap kita manusia, maka Dia mengampuni kita, dan membebaskan kita dari belenggu dosa. Nah dari perumpaan ini saja Tuhan mau mengampuni kita lalu kenapa kita harus merasa berat mengampuni orang lain?

      2. Karena Membenci Menyiksa Diri Kita Sendiri

Kenapa membenci malah menyiksa diri kita sendiri? Saat kalian membenci seseorang pasti ada rasa sakit yang menusuk hati, lalu kalau rasa benci itu terus berlanjut bukan kah itu berarti rasa sakit itu makin terasa, lalu kalau anda ada rasa benci lagi dengan orang yang berbeda akan bertambah lagi rasas sakit itu? Jika rasa benci itu anda pendam selama bertahun-tahun dan anda tidak dapat melupakan peristiwa yang membuat anda benci bagaimana perasaan anda? Masa lalu biarlah masa lalu, peristiwa itu tidak akan menyakiti anda lagi kecuali anda mempertahankan sumber rasa sakit itu sendiri yakni kebencian.
Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.” (1 Yohanes 2:11)
Mungkin anda tidak merasa bahwa orang yang menyakiti anda adalah saudara anda, tapi bukan kah kita satu keturunan yakni dari keturuanan Adam dan Hawa, jadi pastilah anda bersaudara satu sama lain. Dari Firman Tuhan diatas dijelaskan bahwa kita membenci saudara kita maka kita sedang berada di dalam kegelapan, dan di dalam kegelapan kita pasti hilang arah, tidak tahu jalan Tuhan yang mana, tapi jika anda memaafkan maka anda kembali ke jalan Tuhan yang terang.


    3. Kita Butuh Pengampunan Setiap Hari

Ini tidak kalah penting bahwa kita butuh pengampunan setiap hari, kenapa? Kenapa kita butuh pengampunan setiap hari? Karena kita pasti berbuat salah setiap hari, baik itu sengaja atau tidak atau sadar atau tidak sadar pasti ada saja kesalahan yang kita lakukan. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kita tidak dapat menerima sesuatu yang kita sendiri tidak bersedia memberikannya. Sama halnya seperti pengampunan bahwa kita harus memberi pengampunan kepada orang lain baru kita mendapatkan pengampunan dari Tuhan.
Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu.” (Mazmur 25:11)
Kita hidup di zaman yang modern, dimana gaya hidup sudah tidak sesuai dengan norma-norma, tapi jika kita mau kita bisa mempunyai gaya hidup yang baik. Sama halnya dengan mengampuni, memang susah jika kita sudah merasa sakit, tapi kita harus terus ingat Firman Tuhan jika kita tidak mengampuni maka kita juga tidak akan diampuni. Jadikan sifat mengampuni bukan hanya sekedar melakukan saja, tapi jadikan sifat mengampuni menjadi gaya hidup kita. Pengampunan bukan hanya sekali duakali tetapi pengampunan harus terus menerus agar membentuk kita menjadi pribadi yang sama seperti Tuhan bukan berarti kita menyamakan diri seperti Tuhan.

"Pengampunan harus berkelanjutan, tanpa henti, tanpa pamrih; pengampunan harus menjadi sesuatu yang kita nikmati dan syukuri; PENGAMPUNAN  HARUS MENJADI GAYA HIDUP."


Previous
Next Post »

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments

Berkomentarlah yang baik dan sopan, bagi komentar yang SPAM dan mengandung unsur SARA akan saya hapus. Terima kasih